Pamanku Kesalahanku

Buat Dia Putus Asa, Buat Dia Panik 



Buat Dia Putus Asa, Buat Dia Panik 

0Meninggalkan restoran, Zhou Mingye melirik ke belakang. Ia melihat Latiao memeluk leher Mo Yangyang dan bertingkah seperti anak manja, tampak polos dan imut, seperti anak-anak biasa.     

Walau demikian, ketika Zhou Mingye mengingat tingkah Ji Qing, ia merasa otak lelaki itu seolah-olah telah dicuci sepenuhnya dan kulit kepalanya masih terasa mati rasa!     

Jika Latiao bukan anak kecil, tetapi orang dewasa, Latiao bisa mendapatkan apapun yang diinginkannya dengan mudah hanya dengan memikirkan ide berbahaya.      

Dalam situasi berbahaya seperti itu, seorang anak berusia empat tahun bisa selamat dengan mudah dari pedang para penculik yang ganas sendirian tanpa bantuan kekuatan eksternal, bahkan bisa menghasut seorang penculik untuk mengikutinya.      

Bukankah ini terdengar luar biasa!     

Zhou Mingye beruntung Latiao hanyalah seorang anak!     

*****     

Mo Yangyang memegang bunga mawar dengan gembira. Ia memasukkannya ke dalam vas bunga, lalu vas bunga itu diletakkan di meja kasir!     

Latiao mengangkat dagunya dengan arogan untuk memprovokasi Xie Xize, "Hanya aku yang bisa membuat ibuku bahagia, kamu... haha!"     

Xie Xize hanya diam saja….     

Tapi kemudian, ia mengambil sebuah kartu debit dan berkata, "Isinya adalah royaltiku baru-baru ini. Kata sandinya adalah ulang tahun ibumu. Kamu bisa memberikannya nanti."     

Latiao tampak terkejut, "Ya Tuhan, aku tidak berharap kamu menjadi orang seperti ini. Sampai sekarang, kamu masih berpikir itu adalah uangmu? Tidak heran jika kamu tidak bisa menikahi seorang perempuan, karena kesadaranmu sangat rendah!"     

Xie Xize menjawab, "Semua itu adalah uang mamamu."     

Latiao memasukkannya ke dalam saku, "Mental menyuap seperti ini sebenarnya tidak boleh!"     

Xie Xize menghela napas, hatinya lelah mendengar ucapan anak kecil itu yang begitu menggurui!     

Setelah beberapa saat, Xie Xize bisa menata kembali suasana hatinya. Kemudian ia bertanya kepada Latiao, "Membiarkan seseorang mati-matian mengambil resiko saat terpojok, lalu mengungkapkan kebenaran secara tidak sengaja, bagaimana menurutmu?"     

Latiao mengambil Kubus Rubik dan memainkannya dengan cepat. Beberapa saat kemudian, ia meletakkan Kubus Rubik yang telah diselesaikannya itu di atas meja, "Biarkan dia putus asa, biarkan dia panik, biarkan dia menyaksikan dengan mata lebar hal yang diperdulikannya. Biarkan dia gagal terus-menerus, tidak peduli cara apapun yang diinginkannya, dia tidak bisa melakukannya!"     

Latiao mendongakkan kepala, senyumannya sangat cerah!     

Ayah dan anak itu saling memandang dan tersenyum diam-diam!     

*****     

Di Perusahaan He, tepatnya di kantor direktur.      

Ayah He Xinyue, He Wenhao sedang marah besar, "Kenapa kamu belum juga mengambil tanah itu? Sudah lama sekali kamu tidak kunjung mendapatkanya. Kalau kamu tidak bisa mengambilnya, aku akan menyuruh orang lain yang melakukannya!"     

He Xinyue mengepalkan tangannya erat-erat, "Ayah, saat ini memang masih terjadi hal yang tidak terduga. Aku jamin, minggu ini pasti aku bisa mendapatkannya. Ayah tenang saja, kapan aku pernah mengecewakan ayah?!"     

"Untuk menghadapi orang miskin yang tidak mau menandatangani kontrak, biarkan Zhao San'er dan yang lainnya saja yang melakukannya. Aku sudah memberimu bantuan beberapa orang untuk membantu, tapi kamu sendiri malah tidak berguna!"     

He Xinyue langsung menjelaskan, "Ayah, masalah ini terjadi karena ada seorang perempuan… yang punya hubungan dengan Xie Xize."     

"Ada hubungan bagaimana? Kamu tidak bisa mencarikan berapa banyak perempuan untuknya? Aku tidak percaya jika ada laki-laki yang tidak bisa goyah."     

He Xinyue mengelak "Ada!"     

"Kalau begitu, tugas ini kuberikan kepada orang lain saja!"     

"Dia tidak butuh orang lain!" He Xinyue bersikeras menjelaskan.      

"Berarti kamu yang tidak berkompeten!"     

He Xinyue menggertakkan giginya. Akhir-akhir ini, sikap ayahnya semakin tidak sabar dengannya, yang membuatnya merasa sedikit tidak nyaman.     

Ia pun berkata, "Ayah tenang saja, aku akan mendapatkannya minggu ini."     

"Pergilah." He Wenhao melambaikan tangan.      

He Xinyue berbalik badan. Ketika akan berjalan keluar pintu, ia mendengar ayahnya berkata, "Dia perempuan, tidak punya keberanian untuk melakukan sesuatu. Seandainya Dongdong masih ada, pasti lebih baik!"     

Mendengar dirinya sedang diremehkan, He Xinyue mengepalkan tangannya erat-erat!     

Jejak kebencian melintas di matanya.     

Kemudian ia diam-diam mencari Sekretaris He Wenhao, "Apakah ayahku bertemu seseorang baru-baru ini?"     

"Tidak, Nona!"     

He Xinyue kemudian memberikan sebotol obat, "Ayahku dalam kesehatan yang buruk baru-baru ini. Ini ada bubuk jamur ulat. Aku biasanya mencampurkannya sedikit ketika aku minum kopi. Dia tidak terlalu puas dengan pekerjaan saya baru-baru ini, jadi sementara ini jangan beritahu dia soal ini."     

Sekretaris He Wenhao menundukkan kepala untuk menerima botol itu, "Nona sangat berbakti!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.